Senin, 29 Juni 2015

TEMU BERSAMA MISDINAR PAROKI SANTA GEMMA



TEMU BERSAMA
MISDINAR PAROKI
PETUGAS MISDINAR PEKAN SUCI PAROKI SANTA GEMMA GALGANI

KETAPANG, 11 APRIL 2015



            Kebersamaan memang harus tetap dipelihara dan senantiasa dilakukan dengan persatuan dan kerelaan hati. Kami para Misdinar Paroki Santa Gemma Galgani Ketapang, Kalimantan Barat. Beberapa waktu yang lalu mengadakan kegiatan setelah bertugas dalam pekan suci; mulai dari Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah, dan juga Paskah Pagi.

            Misdinar Paroki kami terbagi dalam beberapa kelompok misdinar, yakni:

1.      MISDINAR SANTA MONICA
2.      MISDINAR SANTO YOSEF
3.      MISDINAR SANTO ALBERTUS
4.      MISDINAR SANTO AUGUSTINUS
5.      MISDINAR SANTO ALOYSIUS

Kesan-kesan menjadi Misdinar Paroki:

Misdinar itu memang utama banget karena tanpa misdinar dalam sebuah misa juga kelihatan aneh. Maka hendaknya dalam misa hendaknya harus tetap ada misdinar, seperti yang sudah terjadwalkan oleh pembina kita. Sebagai misdinar, saya bangga bisa melayani umat paroki kita. Namun saya berfikir dari apa yang sudah saya berikan ternyata masih banyak kekurangan yang saya lakukan khususnya sebagai Ketua Misdinar. Saya belum mengorganisasi misdinar dengan baik, maka harapan saya, siapapun nantinya yang akan menjadi Ketua Misdinar Paroki hendaknya dapat melihat pengamlaman-pengalaman sebelumnya agar Misdinar Paroki menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.

Sederhana saja, bahwa menjadi anggota misdinar dan juga sekretaris misdinar saya sangat bangga sekali. Hal ini menjadikan saya belajar banyak dalam melayani umat dan belajar berorganisasi, lebih dari itu dapat mengenal teman-teman dengan lebih baik. Di sana terasa sekali kebersamaannya ketika kita sedang latihan gabungan untuk tugas misa-misa besar, capek sama-sama, haus sama-sama, dimarahi pembina juga sama-sama. Jadi dengan keadaan yang seperti itulah yang selalu menguatkan saya untuk tetap bersedia melayani umat kita.

3.      Bang Frans (Koordinator Liturgi Asrama St. Aloysius)
Saya hampir sama dengan Regina, hanya saya mau menambahkan dengan mengikuti kegiatan Misdinar baik untuk tugas misa harian, mingguan, dan juga misa-misa besar telah menjadikan saya menjadi lebih dewasa dan bermanfaat, paling tidak minimal untuk diri sendiri dan harapannya juga untuk orang lain. Kadang saya berfikir bahwa dalam organisasi misdinar paroki kita dapat mengenal antara teman yang satu dengan yang lainnya secara lebih dekat, baik teman sejenis maupun yang lawan jenis, katakan saja PDKT.

Betul kan Okta?????

Okta itu baik, cantik lagi. Benar kan teman-teman????

Eh... kok jadi ngelantur to iki...

Ya udah itu saja dari saya, selamat malam dan selamat berpisah!

Kebersamaan begitu terasa ketika kami berkumpul waktu itu, karena tidak kita sadari juga bahwa itu merupakan perpisahan dengan teman-teman kami yang merupakan siswa kelas XII SMA dan juga kelas IX SMP meskipun ujian SMP belum terselenggara. Karena setelah pesta malam itu, ada dari kami yang paginya harus pergi untuk pulang kampung sebelum melanjutkan sekolah lanjutan.

Kami selalu berharap bahwa nantinya ada lagi penerus-penerus kakak-kakak kami yang telah pergi untuk mencapai masa depan mereka.



Pembina Misdinar yang mendampingi kegiatan tersebut adalah:

1.      Bruder Romanus, FIC
Hidup melayani itu memang tidak enak, semuanya serba harus berjuang dan tidak ada upahnya. Begitu juga sebagai anggota misdinar harus mampu dan bersedia untuk latihan setiap waktu, kadang sepulang sekolah, sore hari yang waktunya sedang tidur siang, kadang juga malam. Itulah perjuangan kita untuk gereja, akan tetapi hal-hal yang berat itu akan menjadi ringan apabila dilakukan dengan:
a.       Tulus ikhlas untuk melakukannya
b.      Dilakukan dengan senang hati dan gembira
c.       Adanya dukungan dari diri sendiri untuk menyerahkan diri bagi gereja
d.      Adanya dukungan secara penuh dari orang tua
e.       Bersemangat selalu saat latihan maupun bertugas

2.      Bapak Frans Boy

3.      BapakAji Subekti
Melayani umat harus dengan kebersamaan dan keteladanan. Simple saja ketika berlatih hendaknya ada kekompakan baik waktu dan personel, contohnya ada latihan pukul 15:00 WIB jumlah misdinar seharusnya 13 orang, akan tetapi yang datang pada waktu tersebut baru 6 personel. Nah ini namanya belum kompak, maka kebersamaan dan toleran waktu harus benar-benar dijaga.

4.      Bapak Suparman
Persahabatan juga melandasi kegiatan dalam setiap latihan dan bertugas sebagai misdinar, apalagi saat misa besar, seperti misa inkulturasi, misa natal ataupun paskah. Apabila kita sduah ada ketidak cocokkan pada seseorang dalam anggota misdinar, ya tentunya akan menghambat latihan dan tugas kita. Namun demikian kita harus sportif, artinya harus mengesampingkan masalah pribadi terlebih dahulu.

5.      Bapak Tessa

6.      Bu Ellen
7.      Bu Haini

Setelah kegiatan temu Misdinar Paroki selesai, maka kamipun bergegas untuk pulang dan kini bagi kami yang sudah dewasa diuji kembali kebersamaan kami untuk melanjutkan beres-beres bareng-bareng agar tempat yang kami gunakan dapat langsung bersih kembali seperti sebelumnya.
Baiklah teman-teman itu seputar kegiatan kami.

Salam Damai Kristus Selalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar