Rabu, 29 Maret 2023

MENIRU SIAPA YAH?

Puncta 29.03.23
Rabu Prapaskah V
Yohanes 8: 31-42
Anak Kita Meniru Siapa?
MENJADI pertanyaan banyak orang mengapa akhir-akhir ini banyak anak melakukan tindakan kriminal seperti penganiayaan, tawuran, perkelahian, bahkan pembunuhan? Siapa yang mengajari mereka bertindak brutal, bengis dan tak berperikemanusiaan?

Kalau orangtua sudah berusaha mendidik dengan baik, lalu kenapa anak-anak ketika di luar rumah berlaku kejam, tidak tahu sopan santun? Siapa pendidik mereka sebenarnya? 
Dari mana contoh-contoh kriminal itu mereka dapatkan? Anak-anak kita ini meniru siapa sebenarnya? Masih ada banyak pertanyaan di benak kita yang belum dapat jawaban tuntas.
Apa artinya mendengarkan kotbah di tempat ibadah, kalau sesudah keluar dari rumah doa terjadi tawuran, pengeroyokan dan bacok-bacokan? Apakah ada kotbah-kotbah yang mengajarkan kebencian, balas dendam dan saling membunuh?

Dialog dalam Injil yang kita baca hari ini menggambarkan kesenjangan antara iman dan perbuatan, ajaran moral dan perilaku nyata. Orang-orang Yahudi mengaku, “Kami adalah keturunan Abraham.” Mereka juga berkata, “Bapa kami adalah Abraham.” Abraham adalah orang pilihan Allah, orang yang setia melaksanakan kehendak Allah. Ia menjadi teladan kaum beriman dalam kata dan perbuatan.
Mereka mengaku sebagai keturunan Abraham, tetapi perbuatan mereka tidak sesuai dengan teladan Abraham. 

Yesus berkata, “Sekiranya kamu adalah anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan adalah berusaha membunuh Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu.” Apa yang diakui dan diamini tidak sesuai dengan apa yang dilakukan. Apa yang dipercaya tidak mewujud dalam tindakan nyata. Mengaku orang beragama tetapi kelakuannya jauh dari ajaran agama. Mengaku orang beriman tetapi berlaku kejam tidak berperikemanusiaan.

Kata Yesus kepada orang-orang Yahudi, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”Dari peristiwa-peristiwa kekerasan, penganiayaan, dan kenakalan anak-anak kita akhir-akhir ini, patutlah para orangtua bertanya, sudah benarkah cara kita mendidik anak-anak di tengah keluarga? 

Mencari udara segar di tengah-tengah persawahan,
Sambil melihat mobil berlalu lalang di jalan raya.

Mengaku anak Tuhan tapi tak berperikemanusiaan,
Mengasihi sesama diwujudkan dalam tindakan nyata.

Cawas, orangtua bertanggungjawab...
Rm. A. Joko Purwanto, Pr





Jumat, 24 Maret 2023

YESUS ADALAH UTUSAN ALLAH YANG HIDUP

Puncta 24.03.23
Jumat Prapaskah IV
Yohanes 7: 1-2.11.25-30
Penyamaran Pandawa 
Halo para sahabat Misdinar terkasih,
Gimana kabar kalian hari ini? Wah semakin hari semakin dekat ya untuk Pelaksanaan Tugas Pekan Suci. Apakah kalian bertugas di pekan suci ini?
Nah jika bertugas, tolong tulis di kolom komentar di blog ini ya, kapan kamu tugas, terus jam berapa kamu tugas. Boleh lihat contohnya di kolom chat yang pertama.

Nah kali ini juga, kita akan melihat kisah Penebusan Dosa serta bagaimana Tuhan memperlihatkan cara mengasihi sesama serta bagaimana Tuhan menunjukkan diri sebagai Allah, kalian akan melihatnya dalam kiasan cerita berikut ini. Cerita yang diambil dari kisah pewayangan, tentang Pandawa, lima satria dan ibunya, yang sedang menyamar menjadi rakyat jelata, dan seperti apakah ceritanya. Cerita tersebut untuk menunjukkan tentang siapakah Yesus itu sebenarnya. Nah, marilah kita simak saja cerita berikut ini:

PANDAWA harus menyamar selama satu tahun setelah menjalani pembuangan duabelas tahun di hutan. Dalam penyamaran itu mereka menjadi rakyat biasa. Masing-masing dari lima bersaudara itu mengganti namanya. Puntadewa berubah jadi Kangka, Werkudara menjadi Balawa. Arjuna menjadi Wrihatnala. Kembar menjadi Tripala dan Grantika. Dewi Drupadi menjadi Salindri

Mereka menjadi abdi di Kerajaan Wirata. Sebagai hamba, mereka menjalankan tugasnya dengan setia, tulus dan bertanggungjawab. Orang-orang tidak tahu bahwa mereka adalah ksatria agung Ngamarta. Bahkan Matswapati dan punggawa di Wirata tidak mengenal siapa sesungguhnya para abdi yang baik ini. Para Kurawa berusaha membunuh dan mencari dimana Pandawa berada. Tetapi mereka pun tidak bisa mengenali dan menemukan.

Orang-orang Yahudi tidak mengenal Yesus sesungguhnya. Yesus adalah Utusan Allah yang hidup di tengah kaum bangsa-Nya. Mereka hanya melihat secara lahiriah saja. Mereka tahu asal-usul lahiriah-Nya. Mereka tahu asal-Nya dari Nasaret. Saudara-saudara-Nya mereka kenal, ada di antara mereka.
Tetapi Dia yang mengutus-Nya tidak mereka kenal. Yesus berkata, “Memang Aku kamu kenal, dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar, yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia, dan Dialah yang mengutus Aku.”
“Tak kenal, maka tak sayang.” Hanya orang yang mengenal sungguh-sungguh, dia bisa menyayangi. 
Karena orang-orang Yahudi tidak mengenal secara mendalam siapa Yesus sesungguhnya, maka mereka mudah salah paham. Mereka mengetahui Yesus sebagai manusia. Mereka tidak paham bahwa Yesus adalah Utusan Allah. Yesus berasal dari Allah. Maka orang-orang Yahudi membenci-Nya karena Yesus mengaku sebagai Allah. Orang Yahudi menuduh Yesus menghujat Allah. Pengenalan atau pemahaman yang tidak sempurna membuat terjadinya salah paham. Apa yang dikatakan dan dilakukan Yesus tidak dimengerti oleh kaum Yahudi. 

Pikiran mereka sudah terkunci oleh paham atau ajaran nenek moyang bahwa Kristus tidak diketahui asal-usulnya. Mesias akan datang untuk membebaskan mereka dari penjajahan politik. Kristus datang untuk menumpas penjajah Romawi. Itulah paham Mesianitas kaum Yahudi.
Ketika Yesus memperkenalkan diri sebagai utusan Allah, tetapi bergaul dengan orang miskin, dekat dengan para pendosa dan kelompok terpinggir, maka orang-orang Yahudi tidak percaya dan menolak-Nya.

Ada pepatah mengatakan, “Jangan menilai sebuah buku dari sampulnya.” Kalau ingin menilai bobot seseorang, jangan melihat penampilan luarnya, kita bisa terkecoh dan salah. Baca dulu isinya, baru kita bisa mengetahui dan memahami secara mendalam apa inti sarinya.

Di sawah main layang-layang,
Benangnya putus angin kencang.

Makin kenal akan makin disayang,
Tak disayang lama-lama hilang.

Cawas, mengejar layangan...
Rm. A. Joko Purwanto, Pr


Senin, 20 Maret 2023

PERTOBATAN DAN TANGAN KASIH TUHAN

Puncta 19.03.23
Minggu Prapaskah IV
Yohanes 9: 1-41

Hingar Bingar Menyambut Orang Bertobat
Tuhan menciptakan manusia itu berbagai macam bentuk, paras dan kelebihan serta kekurangan masing-masing. Di hadapan Tuhan, manusia adalah sama, yang membedakan adalah laki-laki dan perempuan, namun manusia memiliki kesempatan yang sama. Kali ini kita akan membahas tentang pertobatan, kata tersebut berasal dari kata dasar tobat, yang artinya menyesali sesuatu dan hendak memperbaikinya. Lakukanlah yang bisa kita lakukan untuk Tuhan, sebab bilamana waktunya tiba, kita tidak lagi bisa mengulur waktu, pekerjaan dan sebagainya. Karena jika Tuhan sudah berkehendak untuk kita harus menghadap, yang kita harus siap dan menghadap-Nya. 

Kali ini kita akan menyimak kisah dari pewayangan yang bertemakan cerita "RAMA DAN SINTA", siapakah mereka. Simak saja di sini:

RAHWANA mempunyai tiga adik yaitu Kumbakarna, Sarpakenaka dan Gunawan Wibisana. Hanya Gunawan yang tidak mendukung Rahwana menculik Sinta. Gunawan selalu mengingatkan agar kakaknya mengembalikan Sinta kepada suaminya, Ramawijaya, atau dikenal dengan sebutan Sri Rama. Gunawan akhirnya pergi ke pihak musuhnya dan membela Ramawijaya. Ia memilih berpihak pada kebenaran. Rahwana marah dan menghujat Gunawan karena dianggap berkianat. 
Sebaliknya di pihak Rama, Gunawan disambut dengan puji-pujian yang gegap gempita. Gunawan disanjung setinggi langit.

Begitu pula kalau ada seorang artis atau tokoh pindah keyakinan. Dia disambut dengan gegap gempita dan digembar-gemborkan kemana-mana. 
Orang tidak melihat bagaimana proses pertobatannya, tetapi yang dilihat hanya sisi lahiriahnya saja. Yang penting itu bukan ganti bajunya, tetapi kesaksian hidupnya yang membawa damai dan kesejukan bagi semua manusia.

Apa gunanya punya keyakinan baru kalau kemudian hanya merobek-robek baju yang dipakai sebelumnya? Yang dicari mungkin bukan kebenaran iman, tetapi popularitas dan pundi-pundi berjalan. 
Bacaan hari Minggu ini menggambarkan bagaimana proses orang buta sejak lahir yang menemukan kebenaran iman dalam Yesus. Ia mengalami kasih Tuhan yang telah memelekkan matanya. Peristiwa mukjizat  ini mendewasakan imannya. 
Penyembuhan orang buta ini menimbulkan pro dan kontra. Kaum Farisi menuduh Yesus tidak taat aturan hari Sabat. Maka tidak mungkin orang yang tidak taat aturan berasal dari Allah. Tetapi yang lain bertanya, bagaimana orang yang tidak datang dari Allah mampu membuat mukjizat? 
Mereka bertanya kepada si buta siapa menurutnya orang yang telah menyembuhkan matanya. 
Pada awalnya, orang buta itu menyebut, “Orang yang disebut Yesus itu.” Dengan adanya perdebatan itu, si buta merumuskan imannya, “Dia adalah seorang nabi.” Proses imannya terus berkembang. 
Keluarganya pun diminta untuk memberi kesaksian. Orangtuanya meminta agar anaknya sendiri yang mempertanggungjawabkan imannya karena dia sudah dewasa. Iman harus dipertanggungjawabkan bahkan jika menghadapi tantangan. 

Orang buta itu menunjukkan kedewasaan imannya. Oleh karenanya dia dikucilkan, dijauhi dan disingkirkan oleh kaum Farisi. Dia tidak mundur dan dengan berani bahkan memberi kesaksian. 
Dia bersaksi, “Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Dia datang, padahal Dia telah memelekkan mataku. Kita tahu bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. 

Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.”
Karena kesaksiannya itu dia diusir. Orang yang membela kebenaran pasti tidak disukai. Ia akan disingkirkan. Sungguh aneh bahwa kita justru suka mendengarkan orang yang ngaku bertobat tetapi kotbahnya suka menjelek-jelekkan, menghina dan menebarkan kebencian. 

Orang buta itu berani membela kebenaran imannya, walau pun dia disingkirkan. Dalam kondisi seperti itu Yesus meneguhkan imannya, “Percayakah engkau kepada Putera Manusia?” Kata orang itu, “Aku percaya, Tuhan.” Ia sujud dan menyembah Yesus. Orang buta itu percaya dan menemukan kebenaran yang sejati. Ia mempertanggungjawabkan imannya dengan bersaksi melalui perbuatan-perbuatan baik.
Bagaimana proses beriman kita kepada Tuhan yang mahakasih? Beranikah kita bersaksi dan mempertanggungjawabkan iman kita?

Naik kuda ke kota Semarang
Kudanya lempoh sampai di Ungaran
Iman kita terus berkembang
Siap bersaksi demi wujudkan kebenaran
Cawas, iman terwujud dalam perbuatan baik.

Rm. A. Joko Purwanto, Pr




HARI MINGGU PRAPASKAH II TAHUN A

HARI MINGGU PRAPASKAH II

Minggu, 8 Maret 2020

RITUS PEMBUKA 

Pengantar: (Misa Pagi 08:00 WIB)

Saudara dan saudari yang terkasih dalam Tuhan Yesus,
Selamat pagi dan selamat datang di gereja Katedral Santa Gemma Galgani,
Pagi hari ini merupakan:
“Hari Minggu Prapaskah II”.

Tema hari ini adalah:

"Inilah Anakku Yang Kukasihi, Dengarkanlah Dia."

            Saudara-saudara yang terkasih,

Kekuatan suara Tuhan akan mengalahkan kejahatan dan kemunafikan, oleh karena itu percayalah saja kepada Tuhan Allah kita, supaya kita dikuatkan dalam hal berpuasa dan berpantang.

            Saudara-saudara yang terkasih,

Intensi-intensi pada pagi hari ini adalah:
……………………………………………………………………….
Perayaan Ekaristi pada pagi hari ini akan dipimpin oleh Pastor ……………….....................................................................................

Di bangku-bangku umat sudah disiapkan teks “DOA ARAH DASAR KEUSKUPAN” marilah sebelum perayaan Ekaristi dimulai, kita doakan bersama-sama.

“Dalam Nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Allah, Bapa yang mahakasih,
kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau telah mengutus Yesus dari Nazaret berjalan
berkeliling ke desa dan kota untuk berbuat baik
Ia telah mengasihi kami setuntas-tuntasnya dengan
memberikan nyawa-Nya di kayu salib demi kebahagian kami.
Dan Engkau telah memberi-Nya kemuliaan dengan
membangkitkan-Nya dari kematian; kemuliaan yang akan
Kau anugerahkan juga bagi kami.
Utuslah Roh kudus-Mu kepada kami,
umat-Mu di Keuskupan Ketapang,
agar Ia menumbuhkan cinta yang berkobar-kobar
kepada Putera-Mu Yesus Kristus,
sehingga kami mampu menjadi murid-murid-Nya yang militan,
menciptakan persaudaraan yang sejati,
beriman pada-Nya dengan tangguh,
membangun Gareja yang rapi tersusun,
mengasihi sesama dengan murah hati,
dan melihat kemuliaan-Mu dalam alam ciptaan.
Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin
Santa Gemma Galgani, Pelindung Keuskupan Ketapang,
doakanlah kami. Amin.

Dalam Nama Bapa, Dan Putera Dan Roh Kudus. Amin

Kita siapkan hati dan pikiran kita untuk menyambut Ekaristi.

Marilah kita nyanyikan lagu Pembukaan!

NYANYIAN PEMBUKA:

TANDA SALIB DAN SALAM -berdiri-
I. Dalam nama 
(†) Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus bersamamu
U. Dan bersama rohmu
 
PENGANTAR  -berdiri-

SERUAN TOBAT -berlutut-
I. Saudara-saudari, sebelum kita mendengarkan sabda Allah dan merayakan perjamuan Kristus, marilah kita menyiapkan diri dengan mohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa kita.

Marilah kita berdoa: Saya Mengaku

I. Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.

U. Amin.

KYRIE (PS 339) -berlutut-

DOA PEMBUKA -berdiri- 
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Ya Allah, Engkau menghendaki agar kami mendengarkan Putra-Mu yang terkasih. Semoga Engkau berkenan menggerakkan hati kami dengan Sabda-Mu dan memurnikan mata batin kami agar dapat memandang kemuliaan-Mu dengan sukacita. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin.

LITURGI SABDA

BACAAN I (Kej 12:1-4a) -duduk-

 "Panggilan Abraham, bapa Umat Allah."

L. Bacaan dari Kitab Kejadian:

Di negeri Haran Tuhan berfirman kepada Abram,
"Tinggallah negerimu,
sanak saudaramu dan rumah bapamu ini,
dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar,
dan memberkati engkau serta namamu termasyhur;
dan engkau akan menjadi berkat.
Aku akan memberkati orang-orang
yang memberkati engkau,
dan akan mengutuk orang-orang
yang mengutuk engkau.
Dan segala kaum di muka bumi
akan menerima berkat karena engkau."
Maka berangkatlah Abram sesuai dengan sabda Tuhan.


L: Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

CATATAN:

Mohon Perhatikan hal di bawah ini ketika akan menyampaikan Sabda Tuhan!

 

Pembacaan dari Kitab Kejadian

Salah (X)

Bacaan Pertama dari Kitab Kejadian

Salah (X)

Bacaan dari Kitab Kejadian

Benar (V)

MAZMUR TANGGAPAN (Mzm 33:4-5.18-19.20.22; Ul: 3a; PS 812)

Ulangan:  






Mazmur

1.                   Firman itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.

2.                   Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertaakwa kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

3.                   Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita, kasih setia-Mu ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.                                  

BACAAN II (2Tim 1:8b-10) -duduk-  

"Allah memanggil kita dan mendatangkan hidup."

L. Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius:           
Saudara terkasih,

berkat kekuatan Allah,
ikutlah menderita bagi Injil Kristus!
Dialah yang menyelamatkan kita
dan memanggil kita dengan kudus,
bukan berdasarkan perbuatan kita,
melainkan berdasarkan maksud
dan kasih karunia-Nya sendiri.
Semua ini telah dikaruniakan kepada kita
dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman,
dan semua itu sekarang dinyatakan
oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus.
Dengan Injil-Nya,
Kristus telah mematahkan kuasa maut
dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.

L: Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

CATATAN:

Mohon Perhatikan hal di bawah ini ketika akan menyampaikan Sabda Tuhan!

 

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus Kepada Timotius

Salah (X)

Bacaan ke 2 dari Surat Kedua Rasul Paulus Kepada Timotius

Salah (X)

Bacaan dari Surat Rasul Kedua Rasul Paulus Kepada Timotius

Benar (V)


BAIT PENGANTAR INJIL (PS 965) -berdiri-



 






BACAAN INJIL (Mat 17:1-9) -berdiri-

"Wajah-Nya bercahaya seperti matahari."

I. Tuhan bersamamu
U.  Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius
U. Dimuliakanlah Tuhan.

I. Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yakobus,

dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama mereka
Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja.
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka:
Wajah-Nya bercahaya seperti matahari,
dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Maka tampak kepada mereka, Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus.
Kata Petrus kepada Yesus, "Tuhan,
betapa bahagianya kami berada di tempat ini.
Jika Engkau mau biarlah kudirikan di sini tiga kemah,
satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia."
Sementara Petrus berkata begitu,
tiba-tiba turunlah awan yang terang menaungi mereka,
dan dari dalam awan itu terdengarlah suara yang berkata,
"Inilah Anak yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!"
Mendengar itu tersungkurlah murid-murid Yesus
dan mereka sangat ketakutan.
Lalu Yesus datang kepada mereka.
Ia menyentuh mereka sambil berkata,
"Berdirilah, jangan takut!" Dan ketika mengangkat kepala,
mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.
Pada waktu mereka turun dari gunung, Yesus berpesan kepada mereka,
"Jangan kamu ceritakan penglihatan itu
kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."


 



HOMILI -duduk-   
hening sejenak       

SYAHADAT PARA RASUL -berdiri-   

DOA UMAT -berdiri-    

I : Bagi kita pun menyenangkan juga berada di tempat ini.
Oleh karena kasih setia Allah yang turun-menurun, maka marilah kita berdoa kepada Bapa:

L. Bagi Gereja Allah:

Semoga Allah Bapa, melimpahkan berkat kepada umat-Nya agar dapat membantu membahagiakan serta mendamaiakan segala bangsa di dunia.

Marilah kita mohon, . . . .
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

L.  Bagi perdamaian dunia:  

Semoga masyarakat dunia selalu berjuang untuk menciptakan perdamaian dan kerukunan sehingga setiap orang memiliki kekuatan dan keberanian untuk menentang perang, penindasan, ketidak-adilan, dan penghancuran.

Marilah kita mohon, . . . .
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

L.  Bagi semua orang yang menderita karena Injil:

Semoga Allah Bapa mendampingi para penderita karena Injil agar tetap mantap dan optimis dalam iman, bahwa sesudah cobaan akan datanglah pembebasan.

Marilah kita mohon, . . . .
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

L. Bagi kita orang-orang berdosa:

Semoga Allah Bapa, membimbing kita supaya tidak menempuh jalan yang hanya mementingkan pribadi ataupun kepentingan sesaat, melainkan jalan-Nya yang benar.  

Marilah kita mohon, . . . .
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

L. Bagi paroki kami:

Semoga Allah Bapa, selalu mengingatkan akan tanda-tanda di sekitar kita yang akan mengakibatkan kerugian-kerugian serta bencana di dalam masyarakat, agar hal tersebut dapat diatasi secara dini.

Marilah kita mohon, . . . .
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

I. Allah Bapa Yang Mahapengasih, karena cinta kasih-Mu yang amat agung, hidup kami Kau beri arti yang begitu dalam. Tunjukkanlah selalu kepada kami jalan yang harus kami tempuh, yakni jalan terang-Mu sendiri, Putra-Mu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus.

U. Amin    

LITURGI EKARISTI

A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN

NYANYIAN PERSIAPAN PERSEMBAHAN         

umat berdiri ketika didupai

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN  -berdiri-
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.

U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.   

I.  Ya Allah, kami mohon, semoga persembahan ini membersihkan hati kami dari cacat rela dan menguduskan jiwa raga umat-Mu untuk merayakan pesta kebangkitan Putra-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

U. Amin.

   B. DOA SYUKUR AGUNG                            

PREFASI (Transfigurasi Tuhan)    
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.

I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan.

I. Marilah bersyukur kepada Tuhan Allah kita.
U. Sudah layak dan sepantasnya.

I. Sungguh layak dan sepantasnya, bahwa kami selalu dan di mana pun, bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus, Allah yang Mahakuasa dan kekal: dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Setelah menubuatkan kematian-Nya sendiri di hadapan murid-murid-Nya, Ia menampakkan kemuliaan-Nya kepada mereka di gunung yang kudus. Dengan menghadirkan Hukum dan Nabi sebagai saksi, Ia menegaskan kepada mereka, bahwa hanya melalui sengsara, Ia akan sampai kepada kemuliaan kebangkitan. Dari sebab itu, bersama dengan Kekuatan-Kekuatan surga, kami senantiasa memuliakan Engkau di bumi dan tak henti-hentinya meluhurkan Dikau dengan bernyanyi:   

SANCTUS (PS 385)     

DOA SYUKUR AGUNG VI (Prex eucharistia De reconciliatione II) -berlutut-

I. Allah segala kuasa, kami bersembah sujud di hadapan-Mu sebab Engkau mengutus Yesus Kristus Putra-Mu: Dialah Sabda-Mu yang menyelamatkan manusia, Dialah tangan-Mu yang menolong orang berdosa, Dialah pembawa damai sejahtera kepada bangsa-bangsa. Allah, Bapa kami, ketika kami menjauhkan diri dari hadirat-Mu, Engkau datang menghampiri kami melalui Yesus Kristus Putra-Mu. Dia Engkau serahkan kepada kematian supaya kami kembali kepada-Mu dan hidup saling mengasihi.

I. Maka, kami yang berkumpul untuk perayaan pendamaian ini memohon kepada-Mu, ya Bapa, sudilah Engkau menguduskan persembahan ini dengan pencurahan Roh-Mu agar menjadi (†) Tubuh dan Darah Putra-Mu; atas perintah-Nya, kami merayakan misteri ini.

I. Sebab, sebelum menyerahkan hidup-Nya guna membebaskan kami, Yesus bersantap bersama murid-murid-Nya. Dia mengambil roti, mengucap syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

Terimalah dan makanlah: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. 

(Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Misdinar membunyikan ketok 3X, Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat, misdinar membunyikan keprek panjang).

I. Demikian pula, pada malam itu, Ia mengambil piala syukur, memuji kerahiman-Mu, lalu menyerahkan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

Terimalah dan minumlah: Inilah piala Darah-Ku, Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku. 


(Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Misdinar membunyikan ketok 3X, Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat, misdinar membunyikan keprek panjang).

AKLAMASI ANAMNESIS


I. Allah, Bapa kami, sambil mengenangkan wafat dan kebangkitan Putra-Mu yang telah mewariskan kepada kami jaminan cinta kasih-Nya ini, kami mempersembahkan anugerah-Mu sendiri: kurban yang membawa perdamaian sempurna ini.

I. Bapa yang kudus, kami mohon, terimalah juga diri kami bersama Putra-Mu dan dalam perjamuan yang menyelamatkan ini, sudilah memberikan Roh-Nya kepada kami agar Ia menjauhkan segala sesuatu yang dapat menimbulkan perpecahan di antara kami. Semoga Ia membuat Gereja-Mu menjadi tanda persatuan dan sarana perdamaian di antara bangsa-bangsa. Semoga Ia memelihara persekutuan kami dalam persatuan dengan Paus kami ..., Uskup kami ..., beserta semua uskup dan segenap umat-Mu.

I. Bapa yang kudus, sebagaimana Engkau menghimpun kami dalam perjamuan ini, persatukanlah kami dengan Santa Perawan Maria, Bunda Allah, Santo Yusuf suaminya, dengan para rasul-Mu yang berbahagia dan semua orang kudus, dengan semua orang dari segala suku dan bahasa yang telah meninggal dalam persahabatan dengan Dikau; himpunlah kami bersama mereka semua dalam perjamuan persaudaraan abadi di langit dan bumi yang baru yang dipenuhi dengan terang damai-Mu dalam Kristus, Tuhan kami.

I. Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U. Amin

(Apabila akhir Doa Syukur Agung ini dinyanyikan Imam, maka "Amin" dinyanyikan umat, sementara misdinar membunyikan lonceng panjang hingga lagu “AMIN” selesai dinyanyika,  lihat TPE hlm 57)

C. KOMUNI

BAPA KAMI (PS 403) -berdiri-
I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
        
I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya
           

DOA DAMAI -berdiri-
I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin. 

I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
                 
AGNUS DEI (PS 406) -berdiri-
         
PERSIAPAN KOMUNI -berlutut-

Ajakan menyambut Komuni
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
    
KOMUNI                                  
              
LAGU KOMUNI 1   -berlutut-

LAGU KOMUNI 2

SAAT HENING -duduk-

DOA SESUDAH KOMUNI -berdiri-
I. Marilah kita berdoa:

I.  Ya Allah, kami telah menyambut misteri yang mulia ini. Maka kami bersyukur kepada-Mu, sebab meskipun masih berada di dunia, kami telah Engkau ikut sertakan dalam kebahagiaan surgawi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kam, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. 

U. Amin.  

RITUS PENUTUP

BERKAT -berlutut-
Imam membuka tangan

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.

Imam mengulurkan kedua belah tangan ke arah umat. 
I. Ya Bapa, sudilah memandang anak-anak-Mu yang berkumpul di sini. Sebab demi keselamatan mereka, Tuhan kami Yesus Kristus tidak ragu-ragu menyerahkan diri ke tangan kaum penjahat dan menderita siksaan salib. Dialah penyelamat kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

I. Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing, dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa:

(†) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

U. Amin.
 
PENGUTUSAN -berlutut-
I. Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.

I. Marilah pergi! Kita diutus.
U. Amin.
                
PERARAKAN KELUAR   -berdiri-

NB: Lagu-lagu yang digunakan sebaiknya sesuai dengan masa tenang, masa Prapaskah.


Teks Panduan dapat didownload di sini: