MABUK SURGA ITU APA YA?
Ada mabuk
perempuan. Yakni orang yang mencari perempuan-perempuan demi
kenikmatan.
Ada mabuk
kekayaan. Orang berusaha menimbun kekayaan sebanyak-banyaknya dan
senang pamer kekayaannya itu.
Selain
itu, yang lebih bahaya adalah
mabuk
surga atau mabuk agama. Orang yang mabuk surga menganggap dirinya yang
menguasai surga itu sendiri. Dia menilai dirinya adalah ahlinya surga.
Orang
lain yang tidak sepaham atau berbeda tidak punya hak masuk di surga. Surga
sudah dikapling untuk dirinya dan kelompoknya.
Orang
yang mabuk surga atau agama suka membuat kelompok-kelompok berbaju agama. Orang
lain yang tidak sama dengan seragam mereka disingkirkan, dikucilkan bahkan
ditakut-takuti dan diintimidasi.
Orang
yang mabuk surga cirinya suka menghakimi orang lain; menganggap diri paling
suci, benar dan saleh sehingga mengklaim diri ber-KTP di surga. Dia merasa
agamanyalah yang paling benar.
Orang
yang mabuk surga suka menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya.
Ayat-ayat kitab suci dan agama dipakai dalam segala kehidupan, juga dalam
berpolitik.
Politik
identitas
bisa marak bertebaran demi sahwat berkuasa. Bahkan menjadi teroris pun
didasarkan pada ajaran agama, bahwa kelak akan masuk surga.
Pada
zamannya Yesus menghadapi orang atau kelompok yang mabuk surga.
Mereka adalah orang-orang Farisi dan kelompoknya.
Maka
ketika bersoal jawab dengan Yesus, mereka mencobai Yesus dengan meminta
daripada-Nya suatu tanda dari surga. Kaum Farisi ini termasuk orang-orang yang
mabuk surga.
Dimana-mana dan dengan siapa saja yang diomongkan hanya soal surga-surga dan surga. Mereka lupa bahwa untuk mencapai surga itu orang harus berbuat baik bagi sesamanya di dunia.
Orang
sering lupa bahwa jalan ke surga itu harus dilalui dengan hidup baik dengan
sesamanya di dunia.
Kaum
Farisi meminta tanda dari surga kepada Yesus. Mereka memang berniat mencobai
dan memojokkan Yesus.
Permintaan
itu untuk menjebak Yesus. Kalau Yesus mampu memenuhi permintaan mereka, mereka
akan merasa berjasa. karena merekalah Yesus menunjukkan kuasa-Nya.
Kalau
Yesus tidak mampu, mereka merasa diri paling hebat, tak ada yang menandingi
kepintaran mereka. Mereka pongah merasa ada di atas angin. Demikianlah
kedegilan dan kelicikan orang-orang Farisi.
Jelas
Yesus tidak mau menanggapi sikap orang-orang Farisi yang WTS (WaTon Sulaya).
Mereka itu adalah orang-orang yang suka berdebat kusir hanya cari menangnya
sendiri.
Cara
Yesus bukan jalan pintas mencari surga. Tetapi menuju ke surga harus diusahakan
dengan mengasihi sesamanya di dunia.
Surga
itu adalah
anugerah Tuhan karena kita memperjuangkan cintakasih, kebenaran,
keadilan, kebaikan kepada sesama di dunia.
Usahakanlah
dunia ini menjadi tempat yang damai dan membahagiakan seperti di surga.
Begitulah yang semestinya diperjuangkan selagi kita di dunia. Masih mabuk
surga?
Duduk bersama teman di depan meja,
Cawas, lebih enak
mabuk tuak daripada mabuk surga…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar