Selasa, 12 Februari 2019

HARI MINGGU BIASA VII TAHUN C


Minggu, 24 Februari 2019

RITUS PEMBUKA

Pengantar: (Pagi 08:00 WIB)
Saudara dan saudari yang terkasih dalam Tuhan Yesus,
Selamat pagi dan selamat datang di gereja Santa Gemma Galgani,
Pada pagi hari ini gereja  merayakan:
Hari Minggu Biasa VII.
Tema hari ini:
Hendaklah Kamu Murah Hati, Sebagaimana Bapa-Mu Murah Hati

Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus, hal yang terindah bagi kita adalah bagaimana kita mau berbagi dengan sesama kita. Seringkali kita merasa ragu/ enggan untuk berbagi tentang berbagai hal dengan sesama kita.
Marilah kita merenungkan tentang ajaran kasih Yesus yang juga mau berbagi kasih dan bermurah hati kepada siapapun tanpa membedakan mereka. Sebagai orang Kristen, marilah kita wujudkan untuk rela bermurah hati bagi saudara-saudara kita.

Intensi-intensi pada pagi hari ini adalah sebagai berikut:
……………………………………………………………………….
Saudara-saudara terkasih,
Perayaan Ekaristi pada pagi hari ini akan dipimpin oleh Pastor ……………….....................................................................................
Marilah kita siapkan hati dan fikiran kita untuk menyambut Ekaristi Kudus pagi ini.

Kita awali dengan lagu pembukaan.

PERARAKAN MASUK 
LAGU PEMBUKA (PS 322)
Ulangan:
   Saudara, mari semua, hadaplah altar Tuhan kita.
   Sambut Tubuh dan Darah dari Putera Allah.
   Allelu, allelu, allelu, alleluya.

Ayat:
1. Kita adalah satu, ingin hidup yang baru,
   satu budi dan hati dalam Roh ilahi.
  
2. Satu dalam sabda-Nya: Kasihi sesamamu!
   Dalam suka dan duka kita satu padu.
  
3. Satukanlah dunia, jadikan keluarga
   dalam cinta yang mesra agar bahagia. 
     
TANDA SALIB DAN SALAM -berdiri-

I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus bersamamu
U. Dan bersama rohmu
 
PENGANTAR  -berdiri-  
              
SERUAN TOBAT -berlutut-
I. Saudara-saudari, marilah kita menyatakan tobat kita pada awal perayaan ekaristi agar kita dapat lebih layak mengikuti ekaristi kudus ini.
Marilah kita sama-sama mengakui segala dosa kita dengan berdoa:
Saya Mengaku, . . .

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal

U. Amin.

TUHAN KASIHANILAH  (PS 345) - berlutut-
I. Tuhan Kasihanilah kami
U. Tuhan Kasihanilah kami

I. Kristus Kasihanilah kami
U. Kristus Kasihanilah kami

I. Tuhan Kasihanilah kami
U. Tuhan Kasihanilah kami
  

MADAH KEMULIAAN (PS 346)
-berdiri-
             
I. Kemuliaan kepada Allah di surga.
U. Dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.
K. Kami memuji Dikau
U. Kami meluhurkan Dikau
K. Kami menyembah Dikau
U. Kami memuliakan Dikau
K. Kami bersyukur kepada-Mu, kar'na kemuliaan-Mu yang besar.
U. Ya Tuhan Allah, Raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa.
K. Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
U. Ya Tuhan Allah, Anak domba Allah, Putra Bapa.
K. Engkau yang menghapus dosa dunia,
U. kasihanilah kami.
K. Engkau yang menghapus dosa dunia,
U. kabulkanlah doa kami.
K. Engkau yang duduk di sisi Bapa,
U. kasihanilah kami.
K. Kar'na hanya Engkaulah kudus,
U. Hanya Engkaulah Tuhan
K. Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus,
U. bersama dengan Roh Kudus, dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 
   
DOA PEMBUKA -berdiri-
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I  Ya Allah, yang penuh belas kasih, Engkau menghendaki agar kami saling mengasih. sebagaimana Engkau sendiri telah mengasihi kami melalui Yesus Kristus, Putra-Mu yang rela mengprbankan diri-Nya demi keselamatan kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengamai kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. 
U. Amin.
  
LITURGI SABDA
   
BACAAN I
(1Sam 26:2.7-9.12-13.22-23) -duduk-
"Tuhan menyerahkan engkau ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah."

L. Bacaan dari Kitab Pertama Samuel: 
Pada waktu itu,
berkemaslah Saul dan turun ke Padang Gurun Zif
dengan tiga ribu orang yang terpilih dari orang Israel
untuk mencari Daud di padang gurun itu.
Pada suatu malam ketika Saul
dan para pengiringnya sedang tidur,
datanglah Daud dan Abisai ke tengah' mereka.
Dan tampaklah di sana Saul berbaring tidur
di tengah-tengah perkemahan
dengan tombaknya terpancang
di tanah pada sebelah kepalanya,
sedang Abner dan rakyat berbaring sekelilingnya.
Lalu berkatalah Abisai,
Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuh;…“
Oleh sebab itu, izinkanlah kiranya aku
menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini.
Sekali tikam saja sudah cukup,
tidak usah dia kutancapkan dua kali.”
Tetapi kata Daud kepada Abisai,
"Jangan memusnahkan dia,
sebab siapakah yang dapat menjamah orang
yang diurapi Tuhan dan bebas dari hukuman?”
Kemudian Daud mengambil tombak
dan kendi raja dari sebelah kepala Saul, lalu mereka pergi.
Tidak ada yang melihatnya,
tidak ada yang mengetahuinya,
tidak ada yang terbangun, sebab sekaliannya tidur;
Tuhan telah membuat mereka tidur lelap.
Setelah Daud sampai ke seberang,
berdirilah ia jauh-jauh di puncak gunung,
sehingga ada jarak yang besar antara dia dan mereka.
Lalu Daud berseru kepada Raja Saul,
“Inilah tombak Tuanku Raja!
Baiklah salah seorang dari para pengiring Tuanku
menyeberang untuk mengambilnya.
Tuhan akan membalas kebenaran
dan kesetiaan setiap orang,
sebab pada hari ini Tuhan menyerahkan Tuanku
ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah
orang yang diurapi Tuhan.”

L. Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur:
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! “Pujilah  Tuhan, hai jiwaku, jangan lupa akan segala kebaikan-Nya!”
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat! 
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
4. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya, seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang bertakwa.
                                                 
BACAAN II (1Kor 15:45-49)
   
"Seperti kita kini mengenakan rupa dari manusia yang alamiah, demikian pula klta akan mengenakan rupa dari yang surgawi."

L. Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
  
Saudara-saudara,
seperti ada tertulis,
‘Manusia pertama, Adam,
menjadi makhluk yang hidup",
tetapi Adam yang akhir menjadi Roh yang menghidupkan.
Yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah,
melainkan yang alamiah;
barulah kemudian datang yang rohaniah;
manusia pertama berasal dari debu tanah
dan bersifat jasmani;
manusia kedua berasal dari surga.
Makhluk-makhluk alamiah
sama dengan yang berasal dari debu tanah,
dan makhluk-makhluk surgawi
sama dengan Dia yang berasal dari surga.
Jadi seperti kini kita mengenakan rupa
dari manusia yang alamiah,
demikian pula kita akan mengenakan rupa dari yang surgawi.

L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
                 
BAIT PENGANTAR INJIL (PS 952) -berdiri-
Ulangan.
Ayat. Aku memberikan perintah baru kepadamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu. 

Untuk melihat teks lagu "MAZMUR DAN ALLELUYA NYA"

Silakan Click link Mazmur dan Alleluya di atas! 
   
BACAAN INJIL (Luk 6:27-38)
"Hendaklah kamu murah hati, sebagaimana Bapamu murah hati adanya."
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
“Dengarkanlah perkataan-Ku ini? Kasihilah musuhmu,
berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.
Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu.
Berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
Bila orang menampar pipimu yang satu,
berikanlah juga pipimu yang lain.
Bila orang mengambil jubahmu,
biarkan juga ia mengambil bajumu.
Berilah kepada setiap orang yang meminta' kepadamu,
dan janganlah meminta kembali
dari orang yang mengambil kepunyaanmu.
Sebagaimana kamu kehendaki orang berbuat kepadamu,
demikian pula hendaknya kamu berbuat kepada mereka.
Kalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu?
Orang-orang berdosa pun mengasihi
orang-orang yang mengasihi mereka.
Kalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepadamu, apakah jasamu?
Orang- orang berdosa pun berbuat demikian.
Dan kalau kamu memberikan pinjaman kepada orang
dengan harapan akan memperoleh sesuatu dari padanya, apakah jasamu?
Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa,
supaya mereka menerima kembali sama banyak.
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik
kepada mereka dan berilah pinjaman tanpa mengharapkan balasan;
maka ganjaranmu akan besar,
dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi.
Sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih
dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati,
sebagaimana Bapamu murah hati adanya.
Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi.
Dan janganlah kamu menghukum,
maka kamu pun tidak akan dihukum.
Ampunilah, maka kamu akan diampuni.
Berilah, maka kamu akan diberi.
Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan,
yang diguncang dan tumpah keluar,
akan dicurahkan ke pangkuanmu.
Sebab ukuran yang kamu pakai akan diukurkan pula kepadamu." 
    
HOMILI -duduk-      
hening sejenak
        
SYAHADAT AKU PERCAYA -berdiri- 
        
DOA UMAT -berdiri-

I. Marilah kita berdoa kepada Bapa yang Maharahim terhadap siapa pun yang memohon kepada-Nya dengan rendah hati dan mantap:

L. Bagi Gereja-gereja:
Semoga Bapa menerangi dan mendampingi Gereja-gereja agar berusaha mencari dan menghormati segala sesuatu yang merukunkan mereka, dan menjauhkan diri dari sikap mencari-cari yang berlainan dan bertentangan.

Marilah kita mohon,
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L. Bagi mereka yang dibebani tanggung jawab:
Semoga Bapa membantu dengan rahmat-Nya mereka yang dibebani tanggung jawab agar bukan kepentingan dan kewibawaan pribadi, melainkan kesejahteraan umum, yang selalu dijadikan pedoman kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan tindakan.

Marilah kita mohon,
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L. Bagi mereka yang tertindas:
Semoga Bapa memelihara mereka yang tertindas dalam cinta kasih Putra-Nya, jangan sampai terbawa oleh arus kebencian.

Marilah kita mohon,
U.
Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L. Bagi kita sendiri:
Semoga Bapa membimbing kita agarjangan bersikap lebih keras terhadap sesama daripada terhadap diri sendiri.

Marilah kita mohon.
U. U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

I.  Allah Bapa Yang Mahabaik, sumber cinta kasih, Yesus, Putra-Mu, merupakan teladan hidup dalam hal cinta kasih terhadap lawan dan musuh. Dengarkanlah doa-doa yang merupakan niat kami untuk mengikuti jejak Putra-Mu itu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

U. Amin.
      
LITURGI EKARISTI
A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN
          
LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 378) -duduk-   
Ulangan :
Ya Tuhan, Allahku, satukan diriku
di dalam Putra-Mu dan kurban salib-Nya.

Ayat :
1. Trimalah persembahanku: kesanggupan dan niatku
    Mengikuti kehendak-Mu demi keluhuran-Mu.

2. Hidup berjuang bagi-Mu, dan bagi sluruh umat-Mu:
 Kurelakan, kukurbankan keinginan diriku.

3. Demi amanat cinta-Mu, kuikhlaskan segalanya
 Seluruh hidup bagi-Mu dan bagi sesamaku.
         
umat berdiri ketika didupai
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa. -berdiri-
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.   
I.   Ya Tuhan, semoga roti dan anggur yang kami persembahkan ini Kaupersatukan dengan persembahan diri Putra-Mu sehingga memancarkan keagungan cinta kasih-Mu kepada kami semua. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
 
B. DOA SYUKUR AGUNG
                        
PREFASI  (Prefasi VII Minggu Biasa - Kita selamat karena ketaatan Kristus)  -berdiri- 
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita
U. Sudah layak dan sepantasnya.
I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu. Sebab Engkau mengasihi dunia dengan kasih yang begitu besar sehingga Engkau mengutus Putra-Mu menebus kami. Oleh karena ketaatan-Nya, Engkau rela memulihkan kasih karunia yang telah kami hilangkan karena ketidaktaatan kami kepada-Mu. Seturut kehendak-Mu, Yesus Kristus hidup sebagai manusia biasa seperti kami, namun tanpa dosa, supaya kami meneladan Dia sehingga kesetiaan yang berkenan pada-Mu dan Engkau temukan dalam diri Putra-Mu itu Engkau temukan pula dalam diri kami. Maka, ya Bapa, kami mengumandangkan lagu pujian bagi-Mu, dan bersukaria bersama para malaikat dan semua orang kudus yang tak henti-hentinya bernyanyi:
                 
KUDUS (PS 389)      
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah segala kuasa. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Terpujilah Engkau di surga. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.
  
DOA SYUKUR AGUNG III (umat berlutut)      
I. Sungguh kuduslah Engkau, ya Bapa. Segala ciptaan patut memuji Engkau. Sebab, dengan pengantaraan Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus, dan dengan daya kekuatan Roh Kudus, Engkau menghidupkan dan menguduskan segala sesuatu. Tak henti-hentinya Engkau menghimpun umat-Mu sehingga dari terbitnya matahari sampai terbenamnya di seluruh bumi dipersembahkan kurban yang murni untuk memuliakan nama-Mu.
  
Maka kami mohon, ya Bapa, sudilah menguduskan persembahan ini dengan Roh-Mu agar bagi kami menjadi Tubuh dan
(†) Darah Putra-Mu terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang menghendaki kami merayakan misteri ini.
  
Sebab pada malam Ia dikhianati, Yesus mengambil roti. Ia mengucap syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
  
Terimalah dan makanlah: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu  
  
(Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkatnya, Umat memandangnya.
Misdinar membunyikan Gong 3X. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut,
Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat, misdinar membunyikan lonceng panjang). 
     
Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil piala. Sekali lagi Ia mengucap syukur dan memuji Dikau lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
 
Terimalah dan minumlah: Inilah piala Darah-Ku, Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku. 

(Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkatnya, Umat memandangnya.
Misdinar membunyikan Gong 3X. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut,
Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat, misdinar membunyikan lonceng panjang).
    
AKLAMASI ANAMNESIS
I. Sungguh agung misteri iman kita
U. Tuhan, penebus dunia, dengan salib dan kebangkitan-Mu, Engkau membebaskan manusia. Selamatkanlah kami umat-Mu.
 
I. Bapa, kami mengenangkan sengsara Putra-Mu yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya yang mengagumkan, dan kenaikan-Nya ke surga. Sambil mengharapkan kedatangan-Nya kembali dengan penuh syukur kami mempersembahkan kepada-Mu kurban yang hidup dan kudus ini. Kami mohon, pandanglah persembahan Gereja-Mu ini dan indahkanlah kurban yang telah mendamaikan kami dengan Dikau.
 
I. Kuatkanlah kami dengan Tubuh dan Darah-Nya, penuhilah kami dengan Roh Kudus-Nya, agar kami sehati dan sejiwa dalam Kristus. Semoga kami disempurnakan oleh-Nya menjadi suatu persembahan abadi bagi-Mu agar kami pantas mewarisi kebahagiaan surgawi bersama dengan pilihan-Mu, terutama bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, Santo Yusuf suaminya, para rasul-Mu yang kudus dan para martir-Mu yang jaya, dan bersama (Santo/a... serta) semua orang kudus yang selalu mendampingi dan menolong kami.
 
I. Ya Bapa, semoga berkat kurban yang mendamaikan ini, damai sejahtera dan keselamatan semakin dirasakan di seluruh dunia.
 
I. Kuatkanlah iman dan cinta kasih Gereja-Mu yang kini masih berziarah di bumi ini bersama hamba-Mu, Paus kami ...., Uskup kami...., serta semua uskup, para imam, diakon, serta semua pelayan umat, dan seluruh umat kesayangan-mu.
 
I. Dengarkanlah doa-doa umat-Mu yang Engkau perkenankan berhimpun di sini. Demi kerahiman dan kasih setia-Mu, ya Bapa, persatukanlah semua anak-Mu di manapun mereka berada.
 
I. Terimalah dengan rela ke dalam kerajaan-Mu: saudara-saudari kami dan semua orang yang berkenan pada-Mu, yang telah beralih dari dunia ini.
 
I. Kami berharap agar bersama mereka kami pun menikmati kemuliaan-Mu selama-lamanya dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Sebab melalui Dialah Engkau melimpahkan segala yang baik kepada dunia.
 
I. Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U. Amin. 
            
(Apabila akhir Doa Syukur Agung ini dinyanyikan Imam, maka "Amin" dinyanyikan umat, sementara misdinar membunyikan lonceng panjang hingga lagu “AMIN” selesai dinyanyikan, lihat TPE hlm 57)
     
C. KOMUNI
BAPA KAMI (PS 402) -berdiri-
I. Praeceptis salutaribus moniti, et divina institutione formati, audemus dicere
I+U. Pater noster, qui es in caelis: sanctificetur nomen tuum; adveniat regnum tuum; fiat voluntas tua, sicut in caelo et in terra.  Panem nostrum cotidianum da nobis hodie; et dimitte nobis debita nostra, sicut et nos dimittimus debitoribus nostris; et ne nos inducas in tentationem; sed libera nos a malo.
  
I. Libera nos, quaesumus, Domine, ab omnibus malis, da propitius pacem in diebus nostris, ut, ope misericordiae tuae adiuti, et a peccato simus semper liberi et ab omni perturbatione securi: exspectantes beatam spem et adventum Salvatoris nostri Iesu Christi
U. Quia tuum est regnum, et potestas, et gloria in saecula.  
                

DOA DAMAI -berdiri-
I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin. 

I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
                 
ANAK DOMBA ALLAH (PS 410) -berlutut-
          
PERSIAPAN KOMUNI -berlutut-
Ajakan menyambut Komuni
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
    
KOMUNI                                  
       
LAGU KOMUNI   (Teks) –berlutut
/ duduk-
Ku bersyukur pada-Mu ya Tuhan berkat Ekaristi-Mu
yang menjadi santapan jiwa dan memuaskan dahaga

Ku bersyukur pada-Mu ya Tuhan berkat Ekaristi-Mu
yang jadi kekuatan iman wartakan cinta Tuhan.

Kasih-Mu agung selalu menghantar aku pada-Mu
memahami kehendak-Mu untuk membawa damai-Mu

Kasih-Mu agung selalu cahaya lubuk hatiku
dalam setiap langkahku melaksanakan firman-Mu.
         
SAAT HENING -duduk-
  
DOA SESUDAH KOMUNI
-berdiri-
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Bapa Yang Maha Pengasih, kami bersyukur karena dalam diri Putra-Mu, kami tidak hanya menemukan teladan cinta kasih tetapi juga menerima sakramen cinta kasih-Mu. Semoga berkat sakramen ini, kami semakin tekun mewujudkan cinta kasih dalam hidup kami sehari-hari sampai kami Kauperkenankan mengalami kepenuhan cinta kasih-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.   
RITUS PENUTUP
  
BERKAT 
-berdiri-

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
     
I. Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa:
(†) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

U. Amin.
  
PENGUTUSAN
  
I. Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.

I. Marilah pergi, kita diutus!
U. Amin.
          
PERARAKAN KELUAR  (PS 550)
1. Tuhanku Yesus, Raja alam raya, Allah dan Manusia, Kau kukasihi, Kau Junjunganku, Bahagia aku yang baka.
2. Indah tamasya, indah sawah ladang, sungguh elok berseri; yang lebih indah Kau, Tuhan Yesus: Engkau menghibur yang sedih.
3. Indah sang surya, indah sinar bulan, alam bintang yang megahl jauh lebih indah Yesus, terang-Mu di surga dan di dunia.
4. Indah kesuma, insan lebih indah pada masa mudanya; bunga 'kan layu, insan berlalu. Yesus kekal selamanya.
5. Apa yang indah dalam dunia ini nampak dalam diri-Mu. Yang Maha indah, Harta surgawi, hanya Engkau, ya Tuhanku. 

Bapak/ ibu semuanya,
barangkali kutipan ini perlu untuk kita renungkan bersama, ini merupakan pengetahuan iman kita seputar Panti Imam (tempat khusus untuk menghunjukkan perjamuan kudus/ ekaristi). Ada seorang suster yang berkarya di sebuah paroki di kota besar di Jawa, suster ini memberikan pertanyaan kepada pastor paroki berkaitan tentang penggunaan panti imam oleh umat sebagai wahana untuk menampilkan suatu acara pada saat misa/ ekaristi.
Mudah-mudahan ini sangat berguna bagi para umat di paroki kita.

KATEKESE LITURGI: 
Acara lain di panti imam setelah Doa Sesudah Komuni

PERTANYAAN:
Romo, apakah setelah Doa Sesudah Komuni kita boleh menampilkan acara lain di panti imam? Apakah pada misa ulang tahun pastor paroki, setelah Doa Sesudah Komuni, seorang anak boleh tampil di atas panti imam membacakan puisi ulang tahun? (Sr. Lusia Anin, PI, Yogyakarta)

JAWABAN:
Suster yang terkasih. Ekaristi merupakan pusat seluruh hidup kristiani. Tiap-tiap orang beriman terlibat di dalamnya (bdk. Konstitusi Liturgi no. 26). Ada yang berperan sebagai pemimpin, pemazmur, kor, lektor, akolit, misdina, dan sebagainya. Dengan cara ini umat kristiani menunjukkan jenjang-jenjangnya menurut susunan hirarki yang rapi (Misale Romawi, Petunjuk Umum no.91). Gereja telah menentukan tempat peran para petugas liturgi. Misalnya tempat liturgi sabda adalah mimbar sabda. Lektor, pemazmur, pembaca injil, pembawa homili dan pembawa doa umat melaksanakan tugas mereka di mimbar sabda. Maka disayangkan apabila imam tidak berhomili di mimbar sabda meskipun mimbar sabda itu baik dengan mikrofon yang bagus pula, tetapi lebih memilih berjalan kian kemari di panti imam bahkan berjalan menyusuri lorong di antara tempat duduk umat sambil berhomili. Setiap petugas liturgi berperan menurut peran dan tempat yang diperuntukkannya. Baik kaum tertahbis maupun tidak tertahbis berperan dalam liturgi berdasarkan tugasnya yang khas.
Mengenai praktik membawakan acara seperti di panggung hiburan setelah Doa Sesudah Komuni, perlu kita melihatnya secara cermat berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Apakah acara yang dibawakan itu merupakan bagian dari liturgi itu sendiri? Apakah mereka (pembawa acara) termasuk kalangan petugas liturgi? Apakah selama misa, panti imam dapat dijadikan tempat yang baik untuk menampilkan acara? Apakah dengan selesainya Doa Sesudah Komuni kita boleh menganggap bahwa misa sudah berakhir sehingga boleh saja menjadikan panti imam sebagai panggung hiburan?
Tentu acara seperti itu bukan bagian dari liturgi. Pembawa acara tidak termasuk dalam kalangan petugas liturgi. Bayangkan petugas liturgi saja tidak sembarangan berdiri di panti imam. Ia hanya berada di panti imam pada saat melaksanakan tugasnya. Lalu dia yang bukan petugas liturgi (pembawa acara) seenaknya menempati panti imam untuk menampilkan hal yang bukan bagian dari liturgi. Di beberapa gereja, anak kecil saja diberi tempat yang khusus di dalam gereja agar tidak bebas berjalan kian kemari sampai panti imam, oleh karena kekhususan panti imam. Lalu kita seenaknya membiarkan orang menampilkan acara hiburan di sana. Di manakah ketegasan kita? Kita bersikap tegas terhadap anak kecil, kita juga bersikap tegas terhadap fotografer agar tidak menempati panti imam waktu memotret, lalu mengapa kita tidak bersikap tegas juga terhadap orang-orang yang menjadikan panti imam pada waktu misa sebagai panggung hiburan.
Panti imam adalah tempat yang khusus, "tempat imam serta pelayan-pelayan lain melaksanakan tugas" (PUMR no. 295). DI Gereja Timur, panti imam bahkan disekat setinggi kira-kira 1 meter agar terpisah dari umat dan tidak sembarang orang menempati atau memasukinya.
Kita semua tahu bahwa misa berakhir setelah berkat penutup. Berakhirnyam isa itu pun disampaikan secara resmi oleh imam atau diakon dengan mengatakan: "Misa sudah selesai". Maka anggapan bahwa setelah Doa Sesudah Komuni kita boleh menampilkan acara hiburan atau potong nasi tumpeng/kue ulang tahun dan kemudian saling suap, dan lain sebagainya, adalah anggapan yang tidak tepat karena masih dalam suasana misa. Sebaiknya kita semua menghindari bahaya "profanisasi" misa (bdk Redemptionis Sacramentum no. 78). Para petugas pastoral berusahalah dengan tekun untuk memperbaiki pendapat atau praktek-praktek yang dangkal itu, yang kadang terjadi.
Bagi kita, gereja itu monofungsi, tempat untuk merayakan sakramen-sakramen dan berdoa, "tempat yang diperuntukkan bagi ibadat ilahi" (Kitab Hukum Kanonik kan.1214), "tempat yang dikhususkan bagi pertemuan dengan Tuhan" (Iman Katolik hal.165). Kecuali dalam keadaan darurat, gereja dapat dipakai sebagai tempat pengungsian dan sebagainya. Gereja bukan multifungsi dimana berbagai kegiatan boleh dilaksanakan di sana. Karena itu kita mengadakan/mendirikan aula dengan maksud sebagai tempat pelaksanaan berbagai kegiatan yang bukan liturgi dan untuk menghindari penyalahgunaan gereja.
Sebaiknya sejak dini kita mendidik anak-anak kita untuk mampu membedakan dan memperlakukan secara tepat panti imam dan panggung hiburan. Pendidikan yang baik bagi mereka ialah melalui teladan dari kita para petugas liturgi, imam dan umat beriman. Kita perlu menghindari acara yang bersifat hiburan dalam perayaan liturgi demi menjaga keagungan liturgi suci dan agar perayaan liturgi tidak kehilangan artinya yang otentik. Acara hiburan seperti puisi, tarian, lagu pop, potong kue ulang tahun dan sebagainya, kita tempatkan saja di luar misa dan di aula atau hotel yang sudah dipesan untuk acara resepsi.
Semoga makin hari, perlakuan kita terhadap Ekaristi makin sesuai dengan tujuan pengadaannya oleh Yesus Kristus Tuhan kita. Suster, demikian penjelasan dari saya. Harap bermanfaat.

Terima kasih.

(RD Yohanes Rusae - Sekretaris Komisi Liturgi KWI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar