RENUNGAN INDAH TENTANG UANG
Puncta 16.12.22
Jumat Adven III
Yohanes 5: 33-36
Nilai Uang Tak Berubah, Walau....
Halo sahabat Misdinar semuanya,
Apa kabarnya? Baik kan? kita berharap demikian tentunya.
Kali ini saya akan share sebuah renungan yang sangat menyentuh untuk bisa direnungkan secara baik dalam diri kita. Renungan apakah itu? Untuk mengetahuinya,silakan saja baca selengkapnya di sini ya!
SEORANG guru menunjukkan lembaran uang seratus ribu rupiah kepada para muridnya. “Siapa yang mau uang ini?” kata Pak Guru.
Semua serentak menjawab, “Saya mau!”
Lalu Pak Guru meremas-remas uang itu sampai lecek. “Masih ada yang mau uang lecek ini?” Murid-muridnya dengan keras berseru, “Saya mau...!”
Lalu guru itu menjatuhkan uang itu dan menginjak-injaknya dengan sepatunya. “Kalian masih mau uang ini?” Murid-muridnya tak berubah tetap berteriak, “Saya mau...!”
Guru itu tersenyum dan berkata; “Aku baru saja mengajarkan sesuatu yang penting dalam hidup kita.”
“Apa pun yang kulakukan dengan uang ini, kalian tetap menginginkannya, karena nilai uang ini tetap sama. Uang tak kehilangan nilainya kendati dirusakkan atau diinjak-injak.
Seringkali kehidupan berusaha menghancurkan kita. Ada orang ingin menjatuhkan kita. Kadang kita melakukan hal buruk dan kita merasa jadi orang tak berharga.
Tetapi ingatlah apapun yang telah terjadi dan akan terjadi selanjutnya, kalian tetap berharga. Segala kejadian itu tak mengubah apa-apa. Kalian sama berharganya. Ingatlah itu.”
Kehadiran kita kadang diragukan. Orang tidak percaya apa yang kita katakan. Orang tidak yakin dengan kredibilitas kita.
Seperti itulah yang dialami Yohanes Pembaptis. Ia masih bertanya-tanya, benarkah Yesus itu orang yang diutus Allah atau haruskah kita menunggu orang lain?
Setelah ditunjukkan semua pekerjaan Yesus; orang buta melihat, orang bisu berbicara, orang lumpuh berjalan, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan orang-orang miskin bersuka cita, Yohanes memberi kesaksian bahwa Yesuslah Utusan Allah yang dinantikan.
Kendati diragukan, walaupun disangsikan dan bahkan imam-imam kepala tidak mau percaya kepada-Nya, namun Yesus tetap menunjukkan nilai pribadi-Nya sebagai Utusan Allah.
Yesus ditolak, dihina, dicemooh, difitnah, diinjak-injak, tetapi kebenaran tentang perutusan-Nya tidak berubah. Dahulu, sekarang dan untuk selamanya, Dialah Kebenaran Allah.
Seperti uang yang diremas-remas, dijatuhkan, diinjak-injak sampai lecek, nilainya tetap sama, tidak berubah.
Yesus berkata, “Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Kulakukan. Pekerjaan itulah yang memberi kesaksian tentang Diri-Ku, bahwa Aku diutus oleh Bapa-Ku.”
Pekerjaan Yesus itulah yang menunjukkan nilai siapa Yesus sesungguhnya. Entah orang menerima atau menolak, kualitas pribadi Yesus sebagai Utusan Allah tidak berubah.
Orang yang percaya akan selamat. Mereka yang tidak percaya sudah berada dalam hukuman karena tidak percaya pada Utusan Allah.
Apakah anda tetap menerima bahwa Yesus Utusan Allah kendati Dia dihina, dicemooh dan ditolak banyak orang?
Negeri Qatar ada di Timur Tengah,
Yang masuk final Amerika dan Eropah.
Iman kepada Yesus tidak akan goyah,
Karena Dia sungguh Utusan Allah.
Cawas, menunggu Messi juara...
Sumber: Rm. A. Joko Purwanto, Pr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar