Kamis, 07 September 2023

ESUK DHELE, SORE TEMPE

“Esuk Dhele, Sore Tempe”

JUDUL di atas adalah sebuah peribahasa Jawa, yang artinya “plin plan” atau kata-katanya tidak bisa dipercaya, berubah-ubah. Secara harafiah pagi-pagi masih berupa kedelai, tetapi sorenya sudah berubah menjadi tempe.

Nah, kira-kira apa yang mau disampaikan di dalam cerita ini?
Saya mendapatkan cerita ini beberapa waktu lalu dalam sebuah chat di group WA dan rasanya ini sangat penting untuk kita bisa renungkan bersama. 
Bagaimana kelanjutannya,
Mari kita lanjutkan membaca ya.

Seorang pemimpin tidak akan berwibawa jika omongannya tidak dapat dipegang atau dipercaya. 
Dalam kisah Kresna Duta, Duryudana adalah raja yang plin-plan, dan dia merupakan sosok yang licik, dan mau melakukan segala sesuatu dengan berbagai cara untuk mendapatkan yang diinginkan. Sebagai contoh saja, saat Kresna meminta kembalinya Kerajaan Amarta ke tangan Pandawa, Duryudana awalnya setuju karena dinasehati ibunya, Gendari.

Tetapi setelah Gendari pergi, dan Kresna hanya sendiri, Duryudana berubah pikiran. Ia “keukeh” tidak mau menyerahkan Kerajaan Amarta ke tangan Pandawa, tanpa pertumpahan darah. 

“Kalau begitu perang Baratayuda bakal jadi kenyataan,” kata Kresna. “Aku yang menjadi saksinya,” sambungnya lagi.

Berbeda dengan Duryudana, titah Kresna itu punya daya kekuatan. “Sabda pandita ratu tan kena wola-wali” artinya titah seorang pandita atau ratu (pemimpin) sekali diucapkan akan terlaksana. 

Seorang pemimpin yang berwibawa tidak banyak kata-kata. Ibaratnya “kakehan gludhug kurang udan” atau terlalu banyak suara geledek tetapi tidak pernah turun hujan. Dalam bahasa gaulnya “Not action talk only.”

Yesus datang ke Kapernaum menunjukkan wibawa-Nya. Ia datang sebagai guru yang berkuasa. Ia tidak hanya mengajar dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata. 

Para pendengarnya takjub dengan pengajaran-Nya karena perkataan-Nya penuh kuasa.

Di rumah ibadat itu ada orang yang kerasukan setan. Setan bermain tidak hanya di tempat keramat, seperti kuburan, tetapi di tempat suci, seperti gereja, rumah ibadat pun setan suka gentayangan.   

Dia berteriak-teriak dengan suara keras. “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah?” 

Yesus menghardiknya, “Diam, keluarlah daripadanya!” Setan itupun tunduk dan taat pada perintah-Nya. 

Semua orang takjub dan saling berkata, “Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.”

Sabda Yesus nyata berkuasa penuh wibawa. Ia membuktikan bahwa Diri-Nya sungguh sebagai “Yang Kudus dari Allah.” 

Ia bukan tipe pemimpin KW-KW yang banyak janji tapi tak pernah ditepati. Hanya banyak omong tapi isinya melompong.

Kalau di gereja ada setan-setan beraksi, jangan dihadapi sendiri, kita pasti tidak mampu. Kita mesti minta tolong Yesus yang kata-kata-Nya berkuasa. Serahkan dia kepada Tuhan untuk mengusirnya. 

Tetangga sebelah sudah lama memilih tunangan,
Tiba-tiba putus karena gadis pilihan orangtuanya.

Seperti seorang lelaki yang gonta-ganti pasangan,
Pemimpin yang baik akan setia pada pilihannya.

Okay guys,
marilah kita sebagai anggota misdinar yang baik, supaya kita tidak plin-plan juga ya.
Kalau kita sudah bersedia dan sanggup untuk menjadi anggota misdinar, marilah kita komitmen untuk bertugas sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan waktunya ya.

Oya, bagi yang belum mengisi link Data Misdinar 2023 tolong ya isi di bawah ini:
πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡
PENDATAAN MISDINAR TAHUN 2023

πŸ‘†πŸ‘†πŸ‘†πŸ‘† (Click aja ya link tulisan di atas itu)

Cawas, pilihlah pemimpin yang berwibawa
Rm. A. Joko Purwanto, Pr


Tidak ada komentar:

Posting Komentar