Senin, 17 Desember 2018

LINGKARAN ADVEN


MINGGU ADVEN
Image result for LILIN ADVEN MISDINAR SANTA GEMMA GALGANI
Mula-mula Adven dimulai di Prancis, sebagai persiapan Epifani yaitu hari Penampakan Tuhan / Tiga raja dari timur, yakni pada tanggal 6 Januari. Adven mulai menjadi tradisi Gereja Timur dalam mempersiapkan calon baptis untuk menjadi warga Gereja pada malam Natal. 
Pada tahun 380-381 ada konsili di Saragoza, Spanyol menetapkan 3 pekan adven jelang Epifani. Sedangkan konsili di Macon, Prancis menetapkan adven mulai tanggal 11 November. Lalu menyebar ke Inggris. Di Roma / Gereja Katolik baru mulai pada abad VI sebagai persiapan untuk Natal. Pada abad ke-7, oleh Paus Gregorius Agung, adven dimulai dengan 4 minggu sebelum hari Natal. Pada abad 9, baru pertama kali dalam Gereja Katolik, adven sebagai pembukaan tahun Liturgi Gereja. 
Korona atau Lingkaran Adven, mula-mula dimulai di bangsa Skandinavia (Swedia dan Norwegia); lingkaran itu melambangkan Tuhan itu Alpha dan Omega. Dia abadi dan kita ambil bagian dalam rencana penyelamatan Allah. Dari rumput hijau dan segar seperti daun Pinus dan Cemara, sebab tidak mudah rontok pada musim gugur dan juga pada musim dingin. Melambangkan Kristus yang memberi hidup baru. Makna 3 Lilin Ungu dan 1 Pink yaitu Lilin terang itu melambangkan Kristus yang menerangi kegelapan hidup & menunjuk jalan kepada keselamatan. Lilin Ungu Adven 1 (satu) lambang Harapan , Lilin Adven 2 (dua) lambang Cinta, dan lilin ungu Adven 4 (empat) adalah lambang Damai (Laetare). Sedangkan untuk Lilin Adven 3 (tiga) yaitu berwarna Pink sebagai lambang Sukacita (Gaudete)
Lilin itu dinyalakan satu persatu setiap minggu yang menandakan persiapan yang makin dekat dan makin sungguh. Perjalanan hidup yang makin dekat kepada Tuhan.
Kita akan membahas tentang arti kata “GAUDETE” dan makna dari masa “ADVEN 3” tersebut secara rinci.
            Mari kita simak ulasan berikut! 
            Masa ADVEN 3 atau Minggu GAUDETE (Misa Pingky)
Syalom aleikhem.
Menurut liturgi Gereja Katolik Roma, dalam lingkaran Adven ada istilah Minggu Gaudete, yaitu Minggu Adven III. Warna liturgi lazimnya ungu. Sebenarnya, ada warna lain yang menjadi tradisi liturgi Gereja pada Minggu Adven III, yaitu merah muda (pink rose).

Namun, tradisi ini sudah mulai pudar, padahal bagus jika kita mau memahami maknanya. Ungu sudah tak ungu lagi, sudah jadi pink, lebih tepat kita sebut sebagai warna merah muda karena kegembiraan benar-benar lebih terasa. Warna ikut suasana yang cocok dengan Introitus (Antifon Pembuka) hari tersebut yang diawali kata “bersukacitalah”; Latinnya “gaudete”. Minggu Adven III disebut Minggu Gaudete, Minggu Sukacita. Bacaan-bacaan ayat suci menggemakan sukacita.

Pada Minggu Adven III, para Klerus (Uskup, Imam dan Diakon) dapat mengenakan busana liturgi berwarna pink. Apakah ini keharusan? Bukan. Warna ungu seperti umumnya bisa dipakai. Kalau nanti ada Imam memakai busana liturgi ungu, itu benar. Kalau ada yang pakai pink, benar juga.

Penggunaan warna pink dalam liturgi memang tidak wajib (lagi), sifatnya opsional. Meski tak wajib, bagus ‘kan melestarikan tradisi “asyik” Gereja Katolik. By the way, warna pink – ketimbang ungu – tampak lebih klop dengan sebutan “Minggu Sukacita” atau gembira. Cerah.

Apakah umat boleh ikut menyemarakkan suasana dengan mengenakan pakaian warna pink? Boleh, sangat boleh. Warna liturgi memang hanya mengikat Klerus, namun umat tak dilarang memakai warna yang senada. Hal ini sama ketika Gereja sedang memperingati hari “Malam Perjamuan Terakhir”, pakaian serba putih secara liturgi, dan umatpun juga ikut menyemarakkan peringatan tersebut dengan berpakaian putih-putih.

Sumber :
2. KatKit (Katekese Sedikit) No. 181-A
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Tidak ada komentar:

Posting Komentar